I. PENDAHULUAN
Dalam dunia perbankan, sering terdengar bahwa
pembayaran suatu transaksi dapat dilakukan dengan pembayaran giro. Tapi tahukah
anda tentang Giro?
II.PEMBAHASAN
Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu
cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari
sistem cek. Suatu cek
diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka,
sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang
selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun
mereka.
Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem 'dorong dan tarik' (push
and pull). Suatu cek adalah transaksi 'tarik': menunjukkan cek akan
menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang
jika tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan
"terpental" dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi.
Sebaliknya, giro adalah transaksi 'dorong': pembayar memerintahkan banknya
untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima
pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat mengambil uang tersebut.
Karenanya, suatu giro tidak dapat "terpental", karena bank hanya akan
memproses perintah jika pihak pembayar memiliki daya yang cukup untuk melakukan
pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan
keuntungan dari "float".
Sejarah dan Konsepsi
Surat Giro atau Postgiro memiliki sejarah yang panjang dan
membanggakan dalam sejarah finansial Eropa. Konsep dasar adalah sistem
perbankan tidak berdasarkan cek, tetapi dengan transfer langsung di antara
rekening. Jika kantor akuntan di sentralisasi, maka transfer di antara akun akan
terjadi secara simultan. Uang bisa dibayarkan atau ditarik dari sistem dari
kantor pos manapun, dan nantinya koneksi ke sistem perbankan komersial dibuat,
seringnya dengan keyakinan dari bank lokal membuat akun sendiri di Postgiro.
Pada pertengahan abad 20, kebanyakan
negara di benua Eropa memiliki layanan pos giro. Sistem posgiro pertama ada di Austria di awal abad 19. Pada saat Posgiro
Inggris diadakan, Posgiro Belanda telah
distabilkan dengan baik dengan setiap orang dewasa memiliki akun posgiro dengan
operasi posgiro yng besar dan digunakan dengan baik di negara Eropa lain
kebanyakan dan Skandinavia.
Dalam model Pos Giro, Transfer Giro dikirim melalui
pos surat oleh remiter ke pusat Giro. Dalam pengembaliannya, transfer tersebut
dicek dan akun transfer mengambil tempat. Jika transfer berjalan lancar,
dokumen transfer dikirim ke penerima, bersama pernyataan pemutakhiran dari akun
yang dikreditkan. Remitter juga dikirimkan pernyataan pemutakhiran. Pada kasus
dimana fasilitas publik yang menerima ratusan trnasaksi per hari, pernyataan
akan dikirim secara elektronik dan menggunakan angka rujukan yang unik untuk
mengenali remiten untuk keperluan rekonsiliasi.
Maraknya clearing cek elektronik (dan kartu debet yang dirujuk sebagai alat pembayaran)
membuat perbedaan ini menjadi tidak begitu penting seperti dulu. Contohnya di
beberapa toko di Amerika Serikat cek dipindai
dan pendaftaran tunai dikembalikan ke pelanggan sementara dana diambil dari
akun para pelanggan.
III.KESIMPULAN
Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu
cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari
sistem cek
IV.DAFTAR
PUSTAKA
http://sentot.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2657/GIRO.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar