I. Pendahuluan
Tujuan dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi
yang berguna dalammembuat keputusan bagi pihak – pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan yang disusun dan disajikan sebagai data tahunan kepada semua
pihak yang berkepentingan pada hakekatnya mempunyai keterbatasan dalam
memberikangambaran tentang keadaan keuangan dan potensi laba.
II. Pembahasan
Untuk mengatasinya diperlukan suatu laporan untuk beberapa periode,
yaitu dengan menyusun laporan keuangan yang diperbandingkan.
Laporan keuangan mempunyai arti penting sebagai berikut:
•Kepentingan masyarakat.
•Kepentingan pemegang saham.
•Kepentingan perpajakan
•Kepentingan pemerintah
•Karyawan
•Manajemen bank.
•Manajemen bank.
Berikut ini merupakan komponen laporan keuangan pada bank:
Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris:balance sheetatau statement
of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu
entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan
posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri
dari tiga unsur, yaitu aset,liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan
dengan persamaan akuntansi berikut:
- aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan
entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam
suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Sisi aktiva dalam neraca bank menggambarkan pola pengalokasian danabank
yang mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaandana bank
dalam berbagai bentuk. Penggunaan dana bank dilakukan berdasarkanprinsip
prioritas. Disamping itu kegiatan pengalokasian dana tersebut hamsmemperhatikan
ketentuan – ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Sentral sebagaiotoritas moneter
yang mengatur dan mengawasi bank.
Sisi pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupaklaim
pihak ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalambentuk
rekening giro, tabungan, deposito berjangka dan instrument – instrumentutang
atau kewajiban bank lainnya. Selain itu modal bank menggambarkan nilaibuku
pemilik saham bank. Sisi pasiva mencerminkan kegiatan penghimpunandana yang
berasal dari berbagai sumber. Dana bank yang pada dasarnya berasal
dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal bank itu sendiri (ekuitas).
Laporan Laba/Rugi Bank
Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal
jugadengan Income Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan
keuanganbank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan
nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.
Berikut ini adalah pos-pos yang ada pada laporan laba/rugi :
Laboran Laba – Rugi Menurut Ketentuan Bank Indonesia
- Pendapatan
- Pendapatan Operasional
a.Hasil Bunga
b. Provisi dan komisi
- Pendapatan Non operasional
Jumlah
- Biaya
1. Biaya Operasional
a. Biaya bunga
b. Biaya lanilla
2. Biaya Non Operasional
Jumlah
- Laba/Rugi sebelum Pajak
- Sisa / laba / rugi tahun lalu
Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Pengertian Aktiva Produktif
Untuk lebih memahami konsep aktiva produkrif, maka pada bagaian ini
terlebih dahulu akan dikupas mengenai aktiva dan prinsip-prinsipnya. Hal ini
untuk memudahkan dalam memahami aktiva produktif dalam pembahasan selanjutnya.
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa
mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul
dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang
didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum
atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan
sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh
entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa
lalu (Marianus Sinaga, 1997)
Aktiva Produktif Pada Bank Syariah
Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad
mudaharabah dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.
Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa
berdasarkan akad murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.
Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak
peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu.
Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip
syariah yang lazim diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain
wesel, obligasi syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga
lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan
atau bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam
bentuk giro dan atau tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan
muharabah, pembiayaan yang diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar
bank (IMA) dan atau bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip
syariah.
Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam
bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity
options) atau jensi transakasi tertentu berdasarkan prinsisp syariah yang
berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang
bergerak dibidang keuangan syariah.
Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam
perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (debt
to equity swap) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku termasuk dalam bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi
saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat bank
syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan nasabah.
.Kualitas semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi
standar pengukuran kinerja bank syariah. Untuk menjaga kinerja yang baik dan
pengembangan usaha yang senantiahsa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan
prinsip syariah maka kualitas aktiva produktif perlu dijaga. Salah satu cara
menjaga kualitas aktiva produktif adalah dengan menerapkan kebijakan alokasi
dana baik menurut sector ekonomi, sektro industri maupun wilayah pemasaran.
Misalnya sekian persen untuk pembiayaan sector industri manufaktur, sekian
persen untuk perdagangan dan sekian untuk penyertaan.
Demikian juga dengan rasio antara pembiayaan dan sumber-sumber daya dengan
memperhatikan penyebaran sumber daya dan penyebaran resiko sehingga aktiva
produktif perusahaan benar-benar dapat menjadi kontribusi pendapatan bagi bank
tersebut
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa
mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul
dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang
didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum
atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan
sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh
entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa
lalu (Marianus Sinaga, 1997)
. Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudaharabah dan
atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.
. Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan
pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus
atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.
. Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip
syariah yang lazim diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain
wesel, obligasi syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga
lainnya berdasarkan prinsip syariah.
. Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya
dan atau bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam
bentuk giro dan atau tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan
muharabah, pembiayaan yang diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar
bank (IMA) dan atau bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip
syariah.
. Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa
berdasarkan akad murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.
. Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham
pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman
dalam bentuk surat utang konversi(convertible bonds) dengan opsi
saham (equity options) atau jensi transakasi tertentu
berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah memiliki atau akan
memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.
. Transaksi rekening administrasi yaitu komitmen dan kontijensi (off
balance sheet) berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi,
akseptasi (endorsemen), irrevocable letter of credit (L/C) dan
garansi lain berdasarkan prinsip syariah.
. Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam
perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (debt
to equity swap) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku termasuk dalam bentuk surat utang konversi (convertible bonds)
dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu yang
berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan
nasabah..
. Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI) yaitu sertifikat yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek
dengan prinsip wadiah.
Laporan Komitmen & Kontigensi
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang yang
sangat luas.Untuk lebih memahami implikasi riset akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting research/BAR) terhadap pengembangan akuntansi manajemen (managerial
accounting), kajian akan dimulai dari perkembangan akuntansi keperilakuan,
akuntansi manajemen, riset akuntansi keperilakuan dalam akuntansi manajemen,
seperti budgeting, balanced scorecard(BSC), just
in time (JIT), total quality management, dan activity
based costing system (ABC system).
Akuntansi Keperilakuan dan Perkembangannya
Ikhsan (2005) menyatakan bahwa tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk
memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada
generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh
empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka, baik
untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya
yang tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi
keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik yang
bertujuan (1) untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap
orang-orang dan kinerja perusahaan, (2) untuk mengukur dan melaporkan perilaku
serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis, dan (3) untuk
mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi
kebijakan perusahaan. Awal perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji
dalam studi yang dilakukan Lord (1989). Lord mengkaji perkembangan riset
akuntansi keperilakuan (behavioral accounting research) dari tahun 1952
sampai dengan tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan perkembangan hasil
penelitian yang berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan menjadi
enam fokus penelitian, antara lain akuntansi dalan konteks organisasi (accounting
in an organizational context), penganggaran (budgeting), pemikiran
psikologi (early psychology thoughts), pemrosesan informasi
manusia (human information proccesing), kontingensi teori (contingency
teory), dan konferensi dan peristiwa (conferences and events).
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hampir sama dengan studi Lord (1989),
yaitu mengkaji perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987.
Baik artikel yang ditulis oleh Lord (1989) maupun Burgstahler dan Sundem
(1989) merupakan invited paper dalam rangka penerbitan pertama
jurnal Behavioral Research in Accounting. Hal itu berawal dari
cikal bakal penelitian Argyris (1952) yang pertama kali fokus pada anggaran
hingga akhirnya sekarang berkembang pada bidang lain, seperti auditing,
pajak, dan akuntansi keuangan. Peneliti-peneliti di Indonesia juga tertarik
dengan riset akuntansi keperilakuan. Bidang riset keperilakuan juga menjadi
pusat perhatian dalam ajang seminar nasional akuntansi (SNA) di Indonesia yang
diselenggarakan setiap tahun oleh IAIKAPd yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAI) bekerja sama dengan Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). Topik bahasan
hasil-hasil studi dalam seminar ini dibagi menjadi lima, yaitu akuntansi
keuangan dan pasar modal; akuntansi manajemen dan keperilakuan; akuntansi
sektor publik dan perpajakan; sistem informasi, auditing, dan
etika; dan pendidikan akuntansi dan akuntansi syariah. Hasil penelitian di
bidang akuntansi manajemen dijadikan satu pembahasan dengan akuntansi
keperilakuan karena kedua bidang ini sama-sama membahas tentang manusia.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu
manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau
sistem informasi manajemen dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang akan
memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk
mencapai tujuan organisasinya.
Artikel terbaru mengenai akuntansi manajemen ditulis oleh Birnberg G. Jacod
(2000) yang membahas tentang peranan riset keperilakuan dalam pendidikan
akuntansi manajemen pada abad ke dua puluh satu. Birnberg menjelaskan bahwa
materi akuntansi manajemen dalam tiga periode setelah Perang Dunia Kedua
berakhir meliputi periode akuntansi biaya (the cost-accounting period),
periode akuntansi manajemen modern (the modern management accounting period),
periode akuntansi manajemen postmodern (The post-modern management
accounting period). Fokus terbaru dalam akuntansi manajemen seperti
dijelaskan oleh Hansen dan Mowen (2005) adalah activity based
perspective, total quality management, time as competitive element, efficiency
dan E-business.
management, customer orientation, cross-functional
Akuntansi manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi
di bidang akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang
keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari
aspek keperilakuan.
Riset Akuntansi Keperilakuan dalam Akuntansi Manajemen Budgeting
Budgeting merupakan bagian dari materi
akuntansi manajemen, yang memegang peranan dalam perencanaan dan pengendalian
sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanan berarti melihat ke depan,
yang mengandung pengertian yaitu menentukan tidakan-tindakan apa yang harus
dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Sebaliknya, pengendalian adalah
melihat ke belakang yang berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan
membandingkan dengan rencana yang telah disusun (Hansen & Mowen, 2005).
Adapun tujuan anggaran adalah memberikan informasi yang dapat meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan, sebagai standar bagi evaluasi kinerja dan
meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarbagian. Anggaran yang disusun
berupa anggaran operasi (seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan,
tenaga kerja, overhead, beban penjualan dan administrasi,
persediaan akhir, serta harga pokok penjualan) dan anggaran keuangan [seperti
anggaran arus kas, neraca, dan pengeluaran modal].anggaran digunakan untuk
mengontrol kinerja pekerja, yang paling sederhana meliputi empat langkah
berikut :
1. Penetapan standar oleh manajemen
2. Penetapan standar oleh kelompok yang dikontrol
3. Kinerja operasi
4. Pelaporan hasil dengan ganjaran positif.
Beberapa hasil penelitian akuntansi keperilakuan terbaru dalam bidang
akuntansi manajemen di Indonesia telah diseminarkan dalam Seminar Nasional
Akuntansi (SNA). Rahman dkk. (2007) meneliti pengaruh sistem pengukuran kinerja
terhadap kejelasan peran, pemberdayaan, psikologis, dan kinerja manajerial
dengan pendekatan partial least square. Cahyono dkk. (2007)
meneliti pengaruh moderasi sistem pengendalian manajemen dan inovasi terhadap
kinerja. Wijayantoro dkk. (2007) meneliti hubungan antara sistem pengendalian
manajemen dengan perilaku disfunctional: budaya nasional sebagai
variabel moderating (penelitian para manajer perusahaan
manufaktur di Jawa Tengah). Yufaningrum dkk. (2005) menganalisis pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran dan job
relevant information (JRI) sebagai variabel intervening.
Sumarno (2005) meneliti pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan
terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Implikasi Riset Akuntansi Keperilakuan, Terhadap Pengembangan Akuntansi
Manajemen Melalui riset akuntansi keperilakuan,
teori-teori, konsep, dan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen dapat diuji
secara empiris mengenai manfaat teori-teori baru tersebut terhadap peningkatan
kinerja dalam pengambilan keputusan strategik. Dengan adanya hasil riset
empiris dalam akuntansi manajemen ini dapat membantu pengembangan akuntansi
manajemen. Pihak manajemen menjadi yakin terhadap konsep-konsep yang baru
dikembangkan tersebut akan membantu dalam fungsi pokok manajemen perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Isu – isu terbaru dalam akuntansi
manajemen, seperti activity based management, customer orientation,
cross-functional perspective, total quality management, time as competitive
element, efficiency dan E-business, ABC system, dan balanced
scorecard ikut memperkaya hasil penelitian di bidang riset
keperilakuan.
Antara akuntansi manajemen dan riset akuntansi keperilakuan ada keterkaitan
karena kesuksesan dalam menghasilkan informasi akuntansi manajemen sangat
tergantung pada faktor manusia dalam berperilaku. Riset akuntansi keperilakuan
pertama kali berkembang dari bidang akuntansi manajemen, yaitu bidang yang
dibahas adalah budgeting. Akuntansi manajemen dapat dikatakan
memberikan kontribusi yang besar dalam riset akuntansi keperilakuan. Bidang
akuntansi manajemen sangat berkaitan dengan perilaku manajer dan seluruh staf
organisasi. Tercapainya visi perusahaan sangatlah tergantung pada kerja sama
antara berbagai pihak, baik dari pihak internal perusahaan maupun kerja sama
yang baik dengan pihak ekstrnal perusahaan.
Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang palingumum
digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasiomenggambarkan
hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya.Karena
penginterprestasikan terhadap rasio – rasio ini cukup kompleks, makakeefektifan
rasio keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat tergantung dankemampuan
dan keahlian analisis dalam menginterprestasikannya. Berikutbeberapa analisis
rasio keuangan yang digunakan dalam suatu bank, yaitu sebagaiberikut:
•Cash Ratio adalah : Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang
dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untukmengukur
kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabahpada saat ditari dengan
menggunkaan alat likuid yang dimilikinya. Menurutketentuan Bank Indonesia, alat
likuid terdiri atas uang kas ditambah denganrekening giro bank yang disimpan
pada Bank Indonesia. Semakin tinggi rasiomi semakin tinggi pula kemampuan
likuiditas bank yang bersangkutan, namundalam praktik akan mempengaruhi
produktifitasnya.
•Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah : Rasio antara seluruh jumlah kredit
yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini
menunjukkansalah satu penilaian likuiditas bank. Semakin tinggi rasio tersebut
memberikanindikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang
bersangkutan.Hal mi disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayaikredit menjadi semakin besar.
•Return on Assets (ROA ) adaiah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secarakeseluruhan.
Semakin besar ROA bank, semakin besar pula tingkatkeuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi banktersebut dan segi penggunaan asset.
•Return on Equity ( ROE) adalah : Perbandingan antara laba bersih bank
dengan ROE modal sendiri. Rasio mi banyak diamati oleh para pemegangsaham
bank serta para investor di pasar modal yang ingin membeli sahambank yang
bersangkutan. Kenaikan dalam rasio mi berarti terjadi kenaikanlaba bersih dan
bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akanmenyebabkan kenaikan
harga saham bank.
•Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan,,
suratberharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dan dana modal sendiri bank,disamping
memperoleh dana – dana dan sumber – sumber di luar bank, sepertidana
masyarakat, pinjaman, dan lain – lain. Rasio ini merupakan indicatorterhadap
kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagaiakibat dan kerugian –
kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.
•Debt to Equity Ratio ( DER) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang – utangnya,baik
jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan dana yang berasal darimodal bank
sendiri.
2.4 Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuanBank
dalam memenuhi perolehan laba. Keuntungan sudah menjadi tujuan utamadan setiap
perusahaan, dan keuntungan tersebut modal akan bertambah yang padagilirannya
akan meningkatkan kemampuan bank dalam melaksanakan operasinya.Keuntungan yang
diperoleh selain ditentukan oleh kecakapan dan keterampilanpimpinan bank, juga
tidak lepas dan kepercayaan para pemegang saham danmasyarakat yang menyimpan
uangnya berupa giro, tabungan, maupun deposito.Untuk memupuk kepercayaan
masyarakat yang menyimpan dananya, bankdituntut untuk memelihara alat-alat
likuid yang cukup besar tanpa menghilangkan kesempatan untuk memperoleh laba
optimal.
Keuntungan yang rendah merupakan hambatan bagi pertumbuhan bank danjuga
dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank dansebaliknya.
Dalam analisis mi dicani hubungan timbal balik dengan pos – posyang ada pada
laporan laba / rugi bank dengan pos pada neraca bank gunamemperoleh berbagai
indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensidan profitabilitas
bank yang bersangkutan. Analisis Rasio Profitabilitas suatu bankantara lain
adalah Return on Assets, Return on Equity, Rasio biaya operasional, dan
Net profit margin. Berikut mi adalah pengertian dan rumus rasionya:
Return on assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuanmanajemen Bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
Semakinbesar ROA suatu Bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
Bank tersebut semakin baik pula posisi Bank tersebut dan penggunaan asset.
Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA= Laba Bersih x 100 %
Total Aktiva
Return on Equity adalah rasio ini merupakan perbandingan antara lababersih
suatu Bank dengan modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
ROE =
Laba
Bersih x 100 %
Modal Sendiri
Biaya operasional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
BOPO = Beban
operacional x 100 %
Pendapatan operasional
Rasio Net Profit Margi adalah Rasio yang menggambarkan tingkatkeuntungan
yang diperoleh Bank disbanding dengan pendapatan yang diterimadari kegiatan
operasionalnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
NPM = Laba
Bersih x 100 %
Pendapatan Operasional
III. Penutup
Tujuan dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi
yang berguna dalammembuat keputusan bagi pihak – pihak yang berkepentingan.
IV. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_(akuntansi)
jagatrian.wordpress.com/2011/…/laporan-kualitas-aktiva-produktif/
http://perempuanqu.wordpress.com/2010/05/19/akuntansi-komitmen-dan-kontingensi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar